Rabu, 28 November 2012

tugas KPK......



Murni Astuti (SIR201114)


Monitor

Faktor-faktor memilih monitor adalah :
 Teknologi monitor Pilihan yang tersedia adalah LCD atau CRT, Jenis CRT tersedia pilihan layar datar, semi flat atau standar (cembung). Kelebihan layar LCD adalah warnanya lebih jernih namun lebih mahal
 Ukuran monitor
Ukuran monitor adalah panjang diagonal layar dalam satuan inci. Ukuran yang umum adalah 14”, 15”, 17”, 19” dan 21”. Semakin besar ukuran monitor maka tampilan akan lebih jelas namun harganya lebih mahal.
 Resolusi monitor
Resolusi adalah ukuran banyaknya elemen gambar (pixel) dalam arah vertikal dan horisontal. Nilai resolusi umumnya adalah 800 X 600 (SVGA) , 1024 X 768 (XGA) , 1280 x 1024 (SXGA) atau 1600 X 1200 (UXGA). Monitor modern umumnya dapat diset pada beberapa ukuran resolusi yang berbeda namun harus ditunjang oleh kemampuan dari video card.
 Sistem kontrol
terdiri dari analog dan digital. Monitor digital memiliki sistem pengontrolan untuk brightness, kontrast, ukuran dan posisi layar dengan tampilan menu sedangkan jenis analog memakai tombol putar.

Perbedaan Antara Layar STN, CSTN, TFT, TFD, UFB, dan OLED

 Monochrome

Layar LCD(Liquid Crystal Displays) tipe ini sering kita jumpai dikalkulator, jam tangan digital, dan juga ponsel(dulunya). Liquid crystal dapat dimanipulasi oleh listrik saat ini, sehingga mereka mengubah bentuk. Cara kerja monochrome diponsel untuk menghitamkan pixel adalah dengan memblokir cahaya yang akan keluar. Salah satu kelebihan dari monokrom adalah konsumsi daya yang lebih rendah dibandingkan dengan yang lain.

Dan setelah bertahun-tahun, layar handphone makin hari makin lebar, berwarna, dan detail. Sehingga layar monokrom saat ini sudah dianggap ketinggalan zaman. Tapi masih ada handphone flip yang layar externalnya Monochome kok. (Apa yang kalian pikirkan kalau lihat ada yang bawa handphone layar hitam-putih??.. Kalau gua sih fine-fina aja ;) )
Passive-Matrix Color Display

Kebanyakan handphone layar berwarna awalnya menggunakan teknologi passive-matrix ini. Teknologi ini menggunakan sistem kawat yang berupa vertikal dan horizontal untuk memberi daya/menerangkan sebuah pixel. Tipe layar ini lebih murah dibandingkan dengan TFT (akan dibahas nantinya). Tapi mempunyai kelemahan direspon yang agak lambat, qualitas tampilan kurang optimal dan kurang terang jika dibandingkan dengan tipe layar active-matrix.

Yang menggunakan teknologi passive-matrix antara lain:
STN - Super Twisted Nematic
CSTN - Color Super Twisted Nematic
 Active Matrix Color Display

Active matrix memanfaatkan teknologi TFT (thin film transistor) yang pada umumnya dipakai untuk notebook. Layar TFT menempatkan transistor ditiap pixel layar yang mampu dinyalakan dan dimatikan secara individual, sehingga menghasilkan tampilan gambar yang lebih tajam, terang, dan respon yang sangat cepat. Tetapi layar TFT mempunyain kelemahan yakni lebih mahal dan lebih mengonsumsi daya batterai.

Tipe layar lain yang termasuk active-matrix adalah TFD (thin film diode), sama dengan TFT yaitu menempatkan diode ditiap pixel layar. TFD mengkombinasikan teknologi kualitas gambar dan kecepatan respon yang sangat baik dari TFT, dengan konsumsi daya rendah dan biaya rendah dari STN.
 UFB Samsung

UFB (Ultra Fine & Bright), sebuah teknologi LCD yang diciptakan dan diperkenalkan oleh Samsung pada tahun 2002. Dapat beroperasi hanya dengan 3mW dimana jauh lebih sedikit mengonsumsi daya dibandingkan TFT. Hal ini pastinya akan memperpanjang daya tahan baterai. Handphone yang menggunakan tipe layar UFB akan mempunyai ukuran yang lebih tipis. (Keren ya.)
OLED Display

OLED (Organic Light-Emitting Diode) juga dikenal sebagai LEP (Light-Emitting Polymer) dan OEL (Organic Electro-Luminescence). Merupakan teknologi layar generasi baru yang terdiri dari titik-titik polimer organik yang memancarkan cahaya ketika diisi dengan listrik. Jika dibandingkan dengan LCD, layar OLED mempunyai kelebihan yakni lebih tipis, ringan, terang, cepat, murah, dan mengonsumsi daya yang lebih dikit (dikarenakan tidak butuh cahaya belakang). Satu-satunya kelemahan layar ini adalah sulit untuk melihat jika anda berada dibawah sumber cahaya seperti matahari. 


PENGERTIAN MONITOR
Monitor merupakan periferal yang terbentuk dari serangkaian sirkuit elektronik, display panel, dan enclosure. Dari tiga elemen pembentuk utama monitor tersebut, unit display panel merupakan jantung utama monitor karena memiliki fungsi utama untuk menghasilkan output gambar. Monitor merupakan komponen output yang digunakan untuk menampilkan teks, grafik atau gambar ke layar sehingga dapat dinikmati oleh pemakai. Agar monitor dapat menampilkan teks, grafik dan gambar, maka monitor harus dihubungkan dengan Video Graphic Adapter (VGA) Card. Monitor merupakan interface terpenting yang menghubungkan manusia dan PC. Pada saat komputer pertama beroperasi pada tahun 1938, monitor sudah berusia 83 tahun. Pengembangannya masih tetap berlangsung sampai saat ini. Faktor-faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam memilih monitor adalah:
1. Ukuran yang tepat
Monitor muncul dalam berbagai ukuran dari ukuran diagonal 14”, 15” sampai 42”. Semakin besar monitor semakin tinggi harganya. Ukuran monitor yang paling umum adalah 14”, 15”,17”, dan 19”. Namun, ukuran diagonal sering kali tidak mewakili ukuran gambar sebenarnya yang ditampilkan oleh layar, tetapi hanya ukuran tabungnya.
2. Resolusi
Resolusi adalah jumlah detail yang bisa diberikan oleh sebuah monitor. Kuantitas ini dinyatakan dalam jumlah elemen gambar horizontal, vertical atau pixel yang terdapat pada layar. Semakin besar jumlah pixel, semakin besar gambarnya. Piksel adalah suatu titik terkecil dari suatu grafis. Titik-titik ini akan terlihat ketika akan memperbesar suatu gambar dengan kelipatan beberapa kali lipat. Jadi, jika monitor memiliki jumlah piksel 800X600 piksel, maka monitor tersebut memiliki 800 baris dan 600 kolom piksel. Kebutuhan resolusi tergantung pada aplikasinya. Aplikasi berbasis karakter (seperti program command-line DOS) memerlukan resolusi rendah, sedangkan aplikasi grafis intensif memerlukan resolusi tinggi. Ada berbagai standar resolusi untuk monitor yang umum digunakan :
1.    CGA (Color Graphic Adapter), memiliki resolusi 320×200 piksel. Pertama kali muncul tahun 1981.
2.    EGA (Enhance Graphic Adapter) , memiliki resolusi 640×350 piksel. Muncul pada tahun 1984
3.    VGA (Video Graphic Adapter), Muncul tahun 1987.
4.    SVGA (Super Video Graphic Array), memiliki resolusi 800×600 piksel.
5.    XGA (Extended Graphic Array), memiliki resolusi 1024×768.
6.    SXGA (Super Extended Graphic Array), memiliki resolusi 1280×1024 piksel.
7.    UXGA (Ultra Extended Graphic Array), memiliki resolusi 1600×1200 piksel. Biasanya terdapat di monitor dengan ukuran 21”.
3. Dot Pitch (CRT)
Spesifikasi lain yang menunjukkan kwalitas sebuah monitor adalah Dot Pitch-nya, yang dikendalikan oleh desain shadow mask atau pemanas celah dalam monitor. shadow mask adalah sebuah plat logam yang ada pada bagian depan tabung, disebelah lapisan fosfor, plat ini memiliki ribuan lubang yang digunakan untuk membantu memfokuskan sorotan dari tiap electron gun sehingga hanya mengemulsikan/memendarkan titik (dot) fosfor berwarna yang tepat pada satu waktu. Karena kecepatan penulisan ulang layar 60-80 kali per detik, maka semua titik kelihatan berpendar pada waktu yang bersamaan. Mask (pembungkus) tersebut mencegah electron gun mengemulsikan titik yang salah. Dot pitch tidak menjadi persoalan pada panel tampilan portable atau desktop LCD karena desainnya menggunakan transistor dan bukan triadfosfor.
4. Brightness dan Kontras Gambar (Panel LCD)
Meskipun tampilan monitor remang-remang, hampir dapat dipastikan bahwa itu merupakan tanda-tanda control brightness yang tidak tepat atau nyaris mati. Brightness pada panel monitor sangat bervariasi dari satu model ke model lain. Nilai yang umumuntuk panel analog dan digital berkisar mulai dari dibawah 100 sampai sebesar 250 nit (ukuran dalam jendela per meter persegi).
5. Energy dan keamanan
Semua peralatan computer yang mengkonsumsi power telah dirancang untuk hemat energy selama bertahun-tahun. Fitur power management pada monitor, seperti control yang disediakan pada BIOS system dan versi terahir windows, membantu monitor dan peralatan computer lainnya untuk menggunakan power lebih sedikit.
6. Kontrol
Kebanyakan monitor yang baru menggunakan control digital untuk menggantikan control analog.


Memilih Monitor yang Tepat untuk Bermain Game
Menghabiskan waktu untuk bermain game akan membuat mata kita akan cepat lelah. Tanpa kita sadari kadang faktor tersebut akibat kurang 'performnya' monitor  atau LCD (LED) kita yang menyebabkan itu terjadi. Nah info berikut ini bisa membantu kita memahami monitor yang baik untuk gaming.

Sebenarnya monitor untuk gaming sederhana saja, cukup beli monitor yang mendukung 3D beres sudah. Kenapa saya katakan demikian?
Monitor 3D saat ini sudah memilki refresh rate yang tinggi (120Hz dengan 2ms), mendukung resolusi tinggi juga, bebas flicker, dan kualitas warna dan gambar pasti bagus karena biasanya sudah LED dan Full HD.

Tapi kembali ke bujet, hingga saat ini harga monitor LED 3D masih mahal harganya. Kalau memang gamer memiliki bujet lebih, silahkan membeli monitor 3D, bebas perkara. Paling tinggal memilih merek yang sesuai dan lebar layar saja. Jika gamer dengan bujet terbatas, boleh memilih monitor yang memiliki kriteria di bawah ini.

Respond Time Tinggi (5ms / 2ms)

Pada saat ini banyak LCD atau LED yang masih memiliki respond time yang tidak bagus. Respond monitor untuk kelas bawah masih seputar 8ms dan 11ms. Keluaran terbaru kebanyakan sudah 5ms dan 2ms. Saran kami sebaiknya cari yang 2ms, walau sebenarnya 5ms sudah cukup Ok

Contrast Ratio
Contrast ratio monitor terbaik saat ini adalah 50.000.000:1, yang terdapat pada Monitor LED 3D. Tapi ada beberapa monitor non 3D terbaru sudah memiliki contrast ratio 50.000.000:1. Sayangnya respond time-nya masih 5ms. Contrast Ratio sangat mempengaruhi ketajaman gambar dari sebuah monitor

Screen Size
Lebar layar terbaik yang kami sarankan tidak lebih dari 27 inch. Karena ada beberapa game yang tidak enak dimainkan pada layar terlalu besar. Sebenarnya menurut kami pantasnya layar adalah 23 inch sudah Ok banget. Pemilihan lebar layar otomatis mempengaruhi resolusi. Resolusi nantinya terserah kepada gamer sendiri yang disesuaikan dengan kemampuan graphic card. Contoh untuk monitor 27" biasanya gamer memakai resolusi 1920x1080.

Kesimpulan

Pemilihan monitor untuk gaming sangat dipengaruhi oleh bujet. Contohnya kami menyukai LED 3D Asus VG278H, yang harganya sekitar Rp. 8,4 juta. Dengan nilai tersebut, kami lebih baik membeli 2 monitor yang terkoneksi dalam 1 komputer seperti yang kami lakukan saat ini. Lebih enak kayaknya bermain Diablo III sambil nonton Internet TV atau film sekaligus... ^..^

Saran kami belilah LED yang respond time terendah karena akan membuat mata kita tidak begitu lelah. Kalau gamer sering menonton film juga, carilah yang contrast ratio tinggi, karena faktor ketajaman gambar akan lebih baik.

Untuk ukuran layar sebaiknya disesuaikan dengan meja atau ruangan (kamar) untuk bermain game. Pada dasarnya 23 inch sudah cukup, tapi apabila gamer menginginkan lebih, sebaiknya maksimal pilih yang 27 inch. 21 inch sebenarnya juga tidak berpengaruh jauh banget dengan 23 inch, tapi untuk 19 inch kayaknya kurang besar bagi kami. 

Perbedaan Passive matrix dengan active matrix

~Passive-Matrix Color Display~
Kebanyakan handphone layar berwarna awalnya menggunakan teknologi passive-matrix ini. Teknologi ini menggunakan sistem kawat yang berupa vertikal dan horizontal untuk memberi daya/menerangkan sebuah pixel. Tipe layar ini lebih murah dibandingkan dengan TFT (akan dibahas nantinya). Tapi mempunyai kelemahan direspon yang agak lambat, qualitas tampilan kurang optimal dan kurang terang jika dibandingkan dengan tipe layar active-matrix. Yang menggunakan teknologi passive-matrix antara lain: STN - Super Twisted Nematic CSTN - Color Super Twisted Nematic
~Active Matrix Color Display~
Active matrix memanfaatkan teknologi TFT (thin film transistor) yang pada umumnya dipakai untuk notebook. Layar TFT menempatkan transistor ditiap pixel layar yang mampu dinyalakan dan dimatikan secara individual, sehingga menghasilkan tampilan gambar yang lebih tajam, terang, dan respon yang sangat cepat. Tetapi layar TFT mempunyain kelemahan yakni lebih mahal dan lebih mengonsumsi daya batterai. Tipe layar lain yang termasuk active-matrix adalah TFD (thin film diode), sama dengan TFT yaitu menempatkan diode ditiap pixel layar. TFD mengkombinasikan teknologi kualitas gambar dan kecepatan respon yang sangat baik dari TFT, dengan konsumsi daya rendah dan biaya rendah dari STN. UFB Samsung UFB (Ultra Fine & Bright), sebuah teknologi LCD yang diciptakan dan diperkenalkan oleh Samsung pada tahun 2002. Dapat beroperasi hanya dengan 3mW dimana jauh lebih sedikit mengonsumsi daya dibandingkan TFT. Hal ini pastinya akan memperpanjang daya tahan baterai. Handphone yang menggunakan tipe layar UFB akan mempunyai ukuran yang lebih tipis. (Keren ya.)... OLED (Organic Light-Emitting Diode) juga dikenal sebagai LEP (Light-Emitting Polymer) dan OEL (Organic Electro-Luminescence). Merupakan teknologi layar generasi baru yang terdiri dari titik-titik polimer organik yang memancarkan cahaya ketika diisi dengan listrik. Jika dibandingkan dengan LCD, layar OLED mempunyai kelebihan yakni lebih tipis, ringan, terang, cepat, murah, dan mengonsumsi daya yang lebih dikit (dikarenakan tidak butuh cahaya belakang). Satu-satunya kelemahan layar ini adalah sulit untuk melihat jika anda berada dibawah sumber cahaya seperti matahari.